Tertarik dengan materi yang kami sajikan?
Tinggalkan email anda di bawah ini untuk mendapatkan informasi terbaru!
Polikultur udang merupakan suatu usaha budidaya penting di Asia Tenggara yang menyediakan sumber penghasilan dan makanan bagi petani kecil. Namun, petani menghadapi kesulitan karena kerusakan alam yang semakin parah di sungai yang digunakan sebagai sumber air untuk produksi tambak. Untuk menghadapi situasi ini, petani telah mengorganisir komunitas co-management, yang akan memberikan mereka suara yang lebih kuat dari pengguna sungai lainnya. Studi ini mempelajari efek co-management pada efisiensi teknis dan tekanan lingkungan menggunakan model Data Envelopment Analysis tahap kedua. Stresor lingkungan diidentifikasi melalui wawancara dengan 306 petani di delapan kecamatan, dua di antaranya mempraktikkan co-management. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani di area yang memiliki co-management memiliki efisiensi teknis yang lebih tinggi setelah memperhitungkan faktor pendorong lainnya. Lebih lanjut, efisiensi teknis petani dinilai tidak terlalu terpengaruh oleh stresor lingkungan yang telah teridentifikasi. Kesimpulannya, co-management dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi teknis dan membatasi faktor stres bagi petani. Hal ini dapat diprakarsai oleh para petani sendiri ataupun oleh para pembuat kebijakan dan pengelola sumber daya alam untuk dapat meningkatkan sumber penghasilan petambak udang skala kecil.
Venticia Hukom, Rasmus Nielsen, Max Nielsen
Hukom, V., Nielsen, R., & Nielsen, M. (2021). Effects of co-management on technical efficiency and environmental stressors: An application to small-scale shrimp polyculture in Indonesia. Aquaculture Economics & Management, 1-20.
Polikultur udang, Akuakultur, Pokmaswas, Co-management.
Tertarik dengan materi yang kami sajikan?
Tinggalkan email anda di bawah ini untuk mendapatkan informasi terbaru!
© 2022 All rights reserved